Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Pendidikan, Pekerjaan Juga Butuh Kompetensi

image-gnews
Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan tinggi penting untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Namun, pendidikan saja tidak cukup. Karyawan juga harus bisa menunjukkan kompetensi.

Praktisi Ketenagakerjaan, Mutiara Pratiwi, menjelaskan kalau dengan berkembangnya dunia usaha, tuntutan kebutuhan lulusan universitas yang kompeten menjadi sangat tinggi. Berdasarkan studi dari Talent Crunch oleh korn Ferry pada tahun 2016, Indonesia diprediksi bisa mengalami defisit sumber daya manusia lulusan universitas yang siap dan kompeten mencapai 1,3 juta di 2020. Artinya, akan jauh lebih banyak lowongan pekerjaan yang tidak bisa menemukan orang yang cocok untuk pekerjaan yang ada karena tidak memiliki kompetensi yang cukup.

Baca juga:
Sibuk Syuting, Jessica Mila Utamakan Pendidikan

“Kalau kita melihat dari segi urgensi, melihatnya dari dua hal, supply dan demand. Dengan perkembangan industri dan teknologi, bukan lagi kita butuh jumlah berapa, sudah lebih seperti apa yang dibutuhkan industri,” jelas Mutiara.

Dengan berwawasan luas, semua orang perlu untuk terus semangat belajar, berkembang, dan membekali diri dengan kompetensi lain, yang bisa dijadikan modal ketika memasuki dunia kerja, termasuk kemampuan untuk beradaptasi, memecahkan masalah, berpikiran kritis, kreatif, dan peka terhadap lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Yang dilihat sekarang bukan saja lulusan apa, tapi kualitasnya bagaimana. Bisa enggak memiliki ide kreatif atau peka enggak dengan lingkungan sekitar. Itu menjadi kebutuhan untuk nanti kerja,” lanjut Mutiara.

Namun, bukan berarti pendidikan tidak penting. Harus ada keseimbangan antara pendidikan formal dengan kompetensi lain agar bisa mempersiapkan diri untuk dunia kerja.

Baca juga:
3 Tips Mengenalkan Politik pada Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

19 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

1 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

1 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

6 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

11 hari lalu

Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

11 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

15 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

19 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

22 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.